![]()
Detik24jam.com|Pessel — Proses penjaringan calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menuai sorotan. Sejumlah calon kandidat menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) yang dinilai tidak transparan dan terkesan dipaksakan dalam mengambil keputusan.
Salah satu calon ketua, Febi Maha Putra Kobe, menyebutkan bahwa proses pengembalian berkas calon kandidat dilakukan tanpa pemberitahuan resmi. Menurutnya, prosedur administratif yang seharusnya dilakukan melalui surat resmi tidak dijalankan sebagaimana mestinya. “Masa calon tidak diberitahukan secara resmi bersurat. Surat pun tidak ada, bahkan pemberitahuan lewat WhatsApp juga tidak dilakukan,” ujarnya dengan nada kecewa, Sabtu (26/10).
Febi menilai langkah TPP yang mengembalikan berkas calon tanpa mekanisme yang jelas menimbulkan dugaan adanya permainan dalam proses seleksi tersebut. Ia menambahkan, keputusan penting seperti pengembalian berkas seharusnya disampaikan secara terbuka dan profesional agar tidak menimbulkan kecurigaan di antara para calon.
Lebih lanjut, Febi juga menyoroti absennya undangan bagi para calon dalam rapat yang digelar untuk membahas pengembalian berkas kandidat. “Seharusnya TPP mengundang calon untuk hadir dan mendengarkan langsung keputusan serta alasan pengembalian berkas. Tapi kenyataannya, kami sama sekali tidak dilibatkan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TPP KONI Pessel, Gestro Jhoni, saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon belum memberikan tanggapan. Beberapa kali dihubungi, Gestro tidak menjawab panggilan maupun pesan singkat yang dikirimkan.
Kritik serupa juga datang dari calon lainnya, Dr. Rudi Chandra, yang berencana melayangkan surat resmi kepada KONI Provinsi Sumatera Barat. Rudi menilai TPP tidak bekerja sesuai dengan aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan. “Kami akan menyurati KONI Sumbar karena TPP terlihat tidak profesional dan seolah-olah ada keputusan yang dipaksakan,” ujarnya.
Menurut Rudi, semestinya TPP menjaga netralitas dan integritas dalam menjalankan tugasnya agar proses seleksi calon ketua berjalan objektif. Ia menilai kondisi seperti ini dapat mencoreng nama baik KONI Pessel di mata masyarakat olahraga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak TPP maupun KONI Pessel terkait tudingan para calon. Para kandidat berharap KONI Sumbar dapat menindaklanjuti persoalan ini dan memastikan proses pemilihan Ketua KONI Pessel berlangsung adil, terbuka, dan sesuai aturan yang berlaku.(***)

Berita Sebelumnya..
Pemerintah Pekon Bumiratu Realisasikan Jalan Rabat Beton di Jalan Karya Tani ,ADD Tahap II Tahun 2025
Giat monitoring Ketapang (ketahanan pangan) oleh Kapolsek dan Danramil didampingi Bhabinkamtibmas
Seorang Suami Di Cariu Kehilangan Istri dan Dua Anaknya