
Salah satu momen puncak dalam roadshow ini adalah Deklarasi Antikorupsi yang dilakukan bersama Bupati Bogor, Rudy Susmanto, di tengah kemeriahan helaran budaya. Deklarasi ini menjadi simbol komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dan masyarakat untuk menolak segala bentuk praktik korupsi dan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
Koordinator Roadshow KPK, Evi Handayani, menyampaikan bahwa deklarasi ini merupakan bagian penting dari rangkaian kampanye Roadshow Antri Korupsi Jelajah Negeri yang menyasar pelajar, masyarakat, dan pemerintah daerah.
“Kami memulai kemarin di SMPN 3 Gunung Putri, mengedukasi lebih dari 200 pelajar. Hari ini kami hadir di tengah masyarakat untuk membumikan semangat antikorupsi secara luas,” jelasnya.
Selain deklarasi, KPK menghadirkan mobil edukasi antikorupsi dan booth interaktif, termasuk kegiatan kuis antikorupsi, mewarnai ikon kejujuran, hingga pemutaran film edukatif. Edukasi ini juga menjangkau masyarakat di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, yang menyambut kegiatan dengan antusias.
“Kami berharap masyarakat memahami bahwa korupsi bisa merugikan siapa saja. Bahkan sering kali masyarakat justru menjadi korban tanpa disadari, misalnya membayar lebih untuk layanan yang seharusnya gratis. Maka dari itu, masyarakat perlu dibekali pemahaman agar tidak menjadi korban atau bahkan pelaku korupsi,” ujar Evi.
Menurutnya, Roadshow KPK tahun 2025 ini hanya digelar di Provinsi Jawa Barat, meliputi delapan daerah: Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Purwakarta, Subang, Kota dan Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan Majalengka. Kampanye akan berlangsung sepanjang Juni hingga akhir Juli 2025.
“Dengan pendekatan edukatif yang menyenangkan dan inklusif, KPK berharap masyarakat tidak hanya menjadi penonton dalam upaya pemberantasan korupsi, tetapi bagian aktif dalam membangun budaya antikorupsi sejak dini,” bebernya.
Di tempat yang sama, Novi, warga Kelurahan Pakansari, Cibinong, yang turut hadir dan aktif mengikuti kegiatan edukasi di booth mobil KPK. Menurut Novi, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat umum.
“Bagus banget untuk masyarakat awam seperti kita. Banyak pengetahuan dan masukan yang tadinya kita nggak tahu, jadi lebih paham. Ternyata, hal-hal kecil yang biasa dilakukan bisa termasuk gratifikasi atau korupsi,” ujarnya.
Ia mengapresiasi pendekatan KPK yang edukatif dan menyenangkan. Selain bisa belajar melalui kuis dan nonton film edukatif, pengunjung juga mendapat suvenir menarik.
“Alhamdulillah, saya dapat tumbler dan stiker dari KPK. Tapi yang paling penting sih, saya jadi tahu lebih banyak soal apa itu korupsi dan bagaimana menghindarinya,” kata Novi dengan semangat.|Mco
Berita Sebelumnya..
Rudy Susmanto Tegaskan, Helaran Budaya HJB Ke- 543 Jadi Simbol Kebangkitan Ekonomi dan Budaya di Bumi Tegar Beriman
Takziah Malam Ketiga Atas Wafatnya Almarhumah Sarah Binti Sawal Didusun Cilancar
Dalam Rangka Meriahkan Hari Jadi Bogor ke 543 FORKOPIMCAM Kecamatan Cariu Gelar Jalan Sehat dan Senam Sehat