BANGKINANG- Muslim selaku Komunitas Pemantau Money Politic mengaku mendengar ada pihak yang diduga dari tim Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Kampar tertentu mengumpulkan KTP warga. Menurut Muslim, modus operandi oknum ini dengan mengiming-imingi warga dengan sejumlah uang jika bersedia memilih calon tertentu sesuai yang ia minta pada 27 November 2024 mendatang.
Aksi pengumpulan KTP ini disebutnya sudah masif hingga hal ini telah menjadi buah bibir di tengah masyarakat di banyak tempat. Kata Muslim, hal itu jika dibiarkan sangat berbahaya bagi perjalanan demokrasi di Kampar. Praktik seperti itu bila terjadi disebutnya sebagai aksi membodoh-bodohi masyarakat.
“Di mana-mana orang bercerita, bahkan kawan-kawan kita juga ada cerita, keluarga kita pun ada yang mengungkapkan diminta untuk mengumpulkan KTP. Katanya untuk calon tertentu, nanti dijanjikan akan diberikan uang, agar memilih nomor tertentu,” ungkap pria paruh baya yang sehari-hari disapa Udo Muslim ini kepada wartawan, Sabtu (12/10/2024).
Ia pun mengaku sangat geram dengan praktik seperti itu karena disebutnya bisa merusak mental masyarakat. Sebab sebutnya, pemimpin yang dihasilkan dari praktik Money Politic pasti tidak lah baik.
“Oknum-oknum yang kita sinyalir mengumpulkan KTP ini seperti tak ada takutnya. Mereka tak takut sama hukum, sangat berani dan mereka berani melancarkan aksinya secara terang-terangan,” ujarnya.
Ia merasa kesal dengan dugaan perbuatan oknum yang mengumpulkan KTP warga tersebut. Bahkan ada keluarga dari tim Paslon lain pun berani mereka bujuk untuk pindah haluan. Muslim meminta Bawaslu segera merespon aksi lancung dugaan merusak demokrasi tersebut. Kata dia, jika nanti Bawaslu tak kunjung merespon, Muslim mengaku akan melakukan aksi dengan menangkap sendiri para terduga pelaku.
Saat ini Muslim mengatakan, tengah memverifikasi informasi tentang orang-orang yang ia curigai melakukan aksi pengumpulan KTP warga. Ia pun menyebut sedang mengintai beberapa orang yang diduga pelaku untuk pengumpulan 2 kecamatan.
“Sejauh ini sedang saya identifikasi dua orang terduga pelaku yang kita duga melakukan pengumpulan KTP tersebut,” ucapnya.
“Tapi kita belum sampai pada tahap kesimpulan apakah dia benar sebagai pelakunya 100 persen apa tidak. Kita sedang pendalaman, sedang mengumpulkan buktinya. Kalau nanti sudah positif benar dia orangnya, maka akan kita laporkan ke Bawaslu. Kalau Bawaslu tidak merespon barulah akan kita tangkap sendiri terduga pelaku.”.-***
Berita Sebelumnya..
Polres Kep Meranti Gelar Rakor Cek Kesiapan Debat Paslon Pilkada
Pasangan Calon Bupati H. Asmar Gelar Kampanye Terbuka di Jln Pembangunan Tiga , Beliau Sampaikan Isu Pemindahan Pasar Pagi SD8, itu Bohong
Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS oleh Kepala Sekolah SDN Bukkas Malombu Berpotensi Dilaporkan ke APH