Detik24jam. MERANTI – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar rapat Diseminasi Audit Kasus Stunting Desa Kedabu Rapat dan Desa Kayu Ara Kecamatan Rangsang Pesisir.
Kegiatan itu dipimpin langsung Staf Ahli Bupati Randolph WH, Selasa (28/11/2023) di Kantor Bappeda Kepulauan Meranti.
“Atas nama pemerintah kabupaten, saya mengucapkan terima kasih. Pertemuan ini merupakan bentuk komitmen kita semua dalam penanganan stunting di Kota Sagu ini,” katanya.
Dijelaskan Randolph, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting di Provinsi Riau telah mencapai 17%. Di Kepulauan Meranti sendiri, diketahui angka prevalensi stunting berada di angka 17,5% pada tahun 2022. Turun dari angka sebelum nya 23,3% di tahun 2021.
“Capaian prevalensi stunting kita di setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Semua ini tentunya berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja berkualitas semua pihak,” jelasnya.
Lebih jauh disebutkannya, pelaksanaan audit kasus stunting merupakan salah satu amanat dalam strategi penurunan stunting. Audit kasus stunting, tambahnya, dilakukan melalui 4 kegiatan, yaitu Pembentukan Tim Audit, Pelaksanaan Audit Kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga,
Diseminasi dan Rencana tindak lanjut
“Seperti yang kita ketahui bersama Kepulauan Meranti telah membentuk Tim Audit Kasus Stunting yang terdiri dari Tim Teknis dan Tim Pakar,” ungkap Randolph.
Dikatakannya lagi, Audit Kasus Stunting tahap II dilaksanakan di Desa Kedabu Rapat dan Desa Kayu Ara Kecamatan Rangsang Pesisir. Hasil dari Audit Kasus Stunting tersebut telah disusun rencana tindak lanjut (RTL) sebagai upaya intervensi terhadap sasaran.
“Kita perlu sadari bahwa penanganan intervensi terhadap penanganan stunting harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak dan secara konvergensi serta berkesinambungan,” katanya.
Oleh karena itu, dalam kesempatan itu Randolph mengajak semua pihak dapat ikut serta berperan aktif mengatasi stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Kita berharap dari semua rangkaian proses audit kasus stunting yang telah kita laksanakan, dapat diidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya stunting,” sebut Randolph. (Putri)
Editor. Zamri.
Berita Sebelumnya..
Luarbiasa Antusias Masyarakat Tionghoa Kepulauan Meranti Lakukan Silaturahmi dengan Pasangan Berazam
Operasi Zebra LK- 2024, Polres Kep Meranti Awali Dengan Lat Pra Ops
Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat, Polri Bangun 13 RS Bhayangkara selama 2014-2024