Mafia Penimbunan BBM Subsidi di Sidempuan Diduga Manfaatkan Oknum Wartawan untuk Membungkam Pemberitaan Awak Media

PADANG SIDEMPUAN, detik24jam.com – Dugaan penimbunan BBM jenis solar subsidi di Jalan Jendral Besar A Haris Nasution, Batu Nadua Julu, Padangsidimpuan, makin heboh dan memicu polemik antar media, Senin (18/8/2025).

Kasus ini menarik perhatian publik dan menyoroti praktik mafia yang beroperasi di balik layar, serta dampaknya pada masyarakat umum yang bergantung pada subsidi BBM untuk kebutuhan sehari-hari.

“Saya malah dituding melakukan pemerasan tanpa bukti oleh beberapa rekan media yang seolah melindungi oknum mafia penimbunan BBM,” jelas KP, salah satu awak media yang berani mengungkap kasus ini.

KP menegaskan tudingan itu tak benar dan ia tak pernah bertransaksi dengan para mafia BBM Subsidi sebagaimana tudingan inisial AI yang mengaku Wartawan salah satu media lokal.

Selain itu, investigasinya didukung oleh rekaman video yang memperlihatkan puluhan jeriken yang diduga berisi BBM subsidi, yang berada di sebuah gudang yang nampaknya telah beroperasi selama berbulan-bulan tanpa terdeteksi oleh pihak berwenang.

Sementara itu, inisial AI yang dikonfirmasi mengatakan tudingan itu hanya bentuk konfirmasi berdasar asas praduga tak bersalah.

Namun, posisi AI yang merupakan pewarta di kawasan tersebut membuat hasil investigasinya sangat dinanti oleh publik dan dapat memengaruhi arah kasus ini ke depan.

AI mengaku baru tahu soal dugaan penimbunan yang viral tersebut, meski wilayah itu adalah wilayah liputannya.
“Saya baru tahu setelah berita ini muncul,” ujarnya singkat.

Lain halnya dengan salah satu sumber yang tidak ingin di sebutkan namanya menyampaikan dalam praktik penimbunan BBM di daerah tersebut sudah menjamur lama dan di bekingi sejumlah oknum Wartawan dan Oknum Aparat Penegak Hukum (APH).

“Sudah bukan rahasia umum lagi kalau yang menuding itu bagian dari oknum mafia BBM subsidi dengan memperalat pihak media lain untuk membungkam pemberitaan yang membongkar kasus penimbunan BBM subsidi” Imbuhnya.