Detik24jam,com

Cepat & Terpercaya

KPPS Aurduri Surantih Disinyalir Nepotisme, Ketua PPS: Tolak Ukurnya Rapat Pleno

Loading

Pessel,Detik24jam.com–Hasil pengumuman Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Nagari Aur Duri Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan menjadi sorotan warga.

Pasalnya, dari hasil pengumuman KPPS yang diterbitkan PPS setempat pada Jumat (29/12/2024) yang lulus disinyalir Nepotisme, sarat dengan orang dekat dan kepetingan tertentu.

“Jujur kami heran melihat hasil KPPS di Nagari Aur Duri ini yang lulus ada satu kerabat. Padahal, pendidikan dan pengalaman kerja tidak ada dan bisa kita buktikan dengan yang tidak lulus ini,” ungkap salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan.

Ia mengatakan, padahal sesuai aturan kompetensi KPPS sangat diperlukan dalam menghasilkan pemilu jujur dan adil.

“Kalau di sini dimana letak keadilan. Jadi percuma ada wartawan. Apa dasar mereka meluluskan Tampa ada pertimbangan dan ujian secara baik dan terangngan,”jelasnya.

Selain itu, warga yang lain juga menggapi hal yang sama. Warga meminta KPU Pesisir Selatan bisa memverifikasi ulang hasil KPPS yang diumumkan agar tidak menjadi timbulnya kecurangan di kemudian hari.

“Jika tidak dikroscek KPU, tentu ini akan terus seperti ini. Hanya orang-orang tertentu yang lolos. Padahal, ada dasar aturannya sudah jelas,” terangnya.

Terpisah Ketua PPS Aurduri Surantih, Syahrul membantah adanya Nepotisme dalam proses seleksi KPPS di nagari itu.

Menurutnya, pemilihan dilakukan berdasarkan hasil keputusan rapat pleno yang diambil berdasarkan kesepakatan bersama.

“Tolak ukurnyo rapat pleno. Berdasarkan hasil penilaian basamo itu,” ungkapnya dalam bahasa setempat.

Menurutnya, terkait tuduhan Nepotisme, adiknya sendiri tidak diloloskan dalam proses seleksi tersebut.

Namun ketika ditanya, soal apa tolak ukurannya menentukan pemilihan pada KPPS ini, ia hanya menyebut hanya berdasarkan rapat pleno.

“Kalau dibaco nepotisme. Mungkin juo bisa dicaliek. Anak kakak wak surang ndak lulus do. Jadi kandang untuk meminta warga menghormati hasil rapat pleno itu kan kito susah juo,”ujarnya.

Editor : Topik Marliandi